Ma.....mama masih inget ngak, waktu wi kecil, mama bilang " wi akan jadi seseorang yang wi mau, kalau wi mau berusaha", kau biarkan aku melakukan apa yang bisa kulakukan, Keberanianku memanjat pohon rambutan di tempat nenek yang membuatmu berteriak-teriak kalang kabut karena takut aku terjatuh, teriakanmu yang memanggilku agar segera keluar dari sungai saat aku berendam di aliran sungai yang deras, saat kau panik begitu melihat hewan peliharaan kakek kuikat dengan pita atau ku pakaikan baju pesta yang baru kau belikan, belum lagi di tambah tertawamu saat kau melihat wajahku yang penuh make up milikmu, dan maaf... satu lagi suaramu yang merendah karena meminta maaf, karena laporan ibu anak tetangga yang ku tonjok karena ia menepuk pantatku.
Saat ku remaja, kau biarkan aku mengikuti semua yang ku mau, walau tentu saja dengan larangan-larangan yang takkan habis satu buku jika kutuliskan semua, namun semua adalah baik untukku, walau saat itu terasa buatku ingin marah karena kau tak perduli walau klakson mobi bis sudah di bunyikan karena aku lama. Mungkin kau satu-satunya mama yang bebaskan aku ikut banyak kegiatan, "asal aku bisa jaga diri dan jangan lupa makan" aku boleh lakukan apapun, hingga saat SMP-SMU aku bisa melihat semua hal, dari konser musik, nonton, tawuran, melihat teman yang minum,seks bebas hingga memakai napza, tapi anehnya walau banyak hal negatif di luar sana, sama sekali aku ngak menyentuhnya, inginpun tidak, mungkin karena petuah panjang yang selalu mama berikan.
Aku masih inget kata mama, yang bilang "jangan pernah berkata "ya Allah apa dosa saya", manusia itu makhluk yang penuh khilaf, sehingga tidak pantas ia berkata seakan tiada cela, jika ada ujian yang mendera katakan "ya Allah maafkanlah semua dosa saya, mudahkanlah urusanku, bijaksanakanlah dalam menerima semua ini" ...mama tau semua kata itu selalu menenangkanku, ketika aku kalut, kau juga berkata "tiada mungkin cobaan datang terus menerus tanpa bahagia" karenanya bersabarlah.
Mama...mama ingat ketika semua duniawi kita hilang, semua kata hujatan bahkan cibiran selalu ada tapi kau hanya diam, atau di malam malam sujudmu diatas sajadah kau menangis lara mengadu pada sang khalik, kau bercerita banyak hal saat menunggu masakan yang bahkan tak cukup untuk tutupi lapar anakmu, kau tersenyum puas saat melihat kami makan dengan lahapnya walau kau harus menahan lapar karena tak ada lagi sisa untukmu. Di doa malammu selalu terpinta akan kesholehan dan kebahagiaan kami anak-anakmu, semua selalu tentang kami anak-anakmu, kau bahkan lupa meminta sesuatu untuk dirimu, walaupun kau berhak untuk itu.
Menjadi anak yang sholeh dan cerdas, itu lah harapanmu, hingga kau sangat perhatian mengenai pendidikan mu, menurutmu sarjana bukan hal luar biasa, tapi pendidikan biasa yang mampu kita raih, kau rela terkantuk-kantuk sampai malam menunggu kami belajar, semua anakmu sehingga kadang kami terpaksa janjian untuk membohongimi bahwa "kami sudah mengantuk dan mau tidur" hingga kaupun tidur, lalu kami lanjutkan belajar kami sampai kami tak sanggup lagi buka mata kami. Sejak kecil kau terapkan bahwa segala sesuatu bisa di capai namun semua itu selain hasil kerja keras juga merupakan karunia Allah karena kau ingatkan kami untuk tidak lupa menjalankan kewajiban kami sebagai muslim juga selalu berbagi dengan sesama.
Ketika ada yang bisa kau beri, tanpa pikir panjang kau akan berikan pada yang lain, walau saat itu kau pun tak punya apapun, tapi kau selalu bilang "ia lebih membutuhkan dari pada kita". ma...mama tau sebagai perempuan biasa kau sangat luar biasa, kau beri semua yang ada di dunia hanya dalam sekali pelukan, kau hilangkan semua lara kami dalam sekali senyuman...ma tiada yang bisa ku katakan, kami menjadi mandiri dan jadi seperti ini karena mama, yakin...jika ku tuliskan tentangmu takkan habis senua waktumu, karena setiap detik waktumu kau berikan untuk kami anak-anakmu, ma.. tak ada hal di dunia ini yang bisa membayar semua hal tentangmu, walau jika kurincipun takkan pernah terbayarkan karena apa, kasih sayang, cinta dan ketulusanmu melebihi semua hal di dunia ini.
Terimakasih ma...aku bahagia di lahirkan sebagai anak mama, juga sebagai perempuan karena kelak akan ku didik anak-anakku, untuk menjadi anak-anak yang mampu hargai hidup, dan semua karena mama, Ya Allah jika boleh ku berpinta 1 Hal saja, hanya satu yang ku inginkan, bahagiakanlah mamaku walau jika untuk itu, harus memotong kebahagiaanku sendiri, semua kan kulakukan untuk bisa buat ia tersenyum dan bangga dari dalam hatinya, kelak jadikanlah ia wanita yang berbahagia bersamaMU, semoga Allah memuliakanmu wahai ibu yang penuh ketulusan, aku mencintaimu melebihi semua kata yang bisa di ungkap dan kau tau itu.
Saturday, December 22, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment