Sunday, March 25, 2007

RENUNGANKU.....MOTIVASIKU

Ya Allah betapa kutersiksa kala tak mengingat-Mu. maka jangan hadapkan aku pada banyak hal yang bisa melalaikanku dari-Mu
Ya Allah betapa merana batinku kala ingatan kepada-Mu bercampur dengan ingatan kepada selain-Mu, maka panggil dan tariklah aku agar khusyuk di hadapan-Mu terus begitu dalam tiap detik hidupku.
Hidup dalam suasana serba ada dan enak justru dapat membunuh bakat, Seseorang akan bangkit, bergerak, menggali potensi diri dan meningkatkan produktivitasnya ketika merasakan adanya ancaman dan lawan-lawan atau ketika berbenturan dengan kesulitan-kesulitan.
Potensi diri akan tergali oleh adanya tantangan, ketika ia terdorong untuk mempertahankan diri, ia akan bangkit dan maju dengan penuh semangat, orang-orang besar justru tampak di tengah terpaan gelombang, seakan gelombang memercikan api pada diri meraka.
Diantara kebijaksanaan Allah, Dia tidak pernah menempatkan hamba-hambaNya hidup ditengah lingkungan yang dengan sendirinya memberi kebaikan tanpa usaha. Dia menghidupkan mereka di tengah-tengah lingkungan yang mengharuskan mereka berjuang, mereka takkan pernah memetik hasil tanpa lebih dahulu berusaha. Perjuangan ini demi kemaslahatan hidup manusia sendiri, agar tetap bertahan dan berkembang.
Watak kehidupan ini memang menarik, ia tidak akan memberi kita sesuatu kecuali untuk mengambil sesuatu dari kita, ia tidak menghibahi kita sesuatu kecuali untuk mendapatkan imbalan, ia memberi kita sesuatu untuk kita bayar dengan sepadan
Maka, jangan heran jika keinginan-keinginan kita tidak tercapai tanpa melewati jalan terjal nan penuh duri onak dan duri, Dunia menguji kita dengan beragam perjuangan untuk mendorong manusia agar menghadapi dan mengalahkannya.
Sehingga Manusia menjadi tahu arti sebuah kesulitan dan perjuangan, tahu perbedaan antara pejuang sejati dan para pengecut. Kesulitan hidup itulah yang dapat menyingkap kualitas seseorang kuat atau lemah, mau menggunakan akal atau malah menyerah.
Hidup ini tidak lain dari perputaran antara kebahagiaan dan kesedihan, suka dan duka, lapang dan sempit, Hidup tak berarti jika hanya memiliki satu warna.
Dalam hidup, masusia selalu mengalami pergantian keadaan antara yang sulit dan mudah, sehat dan sakit. Yang dituntut dari manusia ketika di timpa keadaan yang tidak menyenangkan, adalah jangan sampai putus hubungan dengan ALLAH, jangan sampai patah harapan kepada pertolonganNya, ketika senang dan lapang, JANGAN KHAWATIR AKAN HARTA YANG ADA DI TANGAN, SEBAB JUSTRU KEKHAWATIRAN ITULAH YANG SERING MENJAUHKAN HARTA DARINYA.
Yang dituntut dari manusia ketika keadaan sulit, adalah jangan panik. Hendaknya keimanan kepada Allah membuat tenang hatinya, ketika itu manusia akan tahu bahwa ALLAH tidak akan meninggalkannya selama ia menujuNya.
Ketika Allah memberi nikmat kepada seorang hamba, lalu ia tahu bahwa nikmat itu dari AllH, maka Allah mencatat syukurnya atas nikmat itu, dan tidaklah ALLAH mengetahui penyesalan hamba akan dosanya, kecuali ALLAH telah mengampuninya sebelum ia memohon ampun kepadaNya.
Tulisan diatas dari Muhammad al - Ghazali nah yang di bawah ini aku kutip dari ibn al-Qoyyim
Bila sabar yang terpuji adalah ikhtiar jiwa, menjauhi hawa nafsu yang tercela, maka tingkatan dan jenis sabar tergantung pada jenis nafsu yang dijauhi itu.
Sabar untuk tidak menampakkan hal-hal yang tak pantas berupa ucapan, namanya menyembunyikan rahasia. kebalikannya di namai desas desus, prasangka buruk, celaan, dusta, tudingan.
Sabar untuk tidak berlebih-lebihan dalam kehidupan duniawi namanya zuhud, kebalikannya dinamai rakus.
Sabar untuk tidak marah namanya lemah lembut kebalikannya disebut gegabah.
Sabar untuk tidak tergesa-gesa namanya tenang dan stabilnya hati kebalikanya terburu-buru dan ceroboh.
Sabar untuk tetap bertahan dan maju pantang mundur namanya berani kebalikanya pengecut dan penakut.
yang terbersit dalam benak seseorang sabar hanya di anjurkan ketika menghadapi rasa duka dan sakit, memang tak bisa di pungkiri bahwa dalam keadaan itu sabar di perlukan, hanya saja kesabaran dalam jiwa diperlukan dalam segala hal yang menuntut adanya keseimbangan, kehati-hatian, dan pengamatan.

Friday, March 16, 2007

PUTRI PEMIMPI

"Aku mau kawin..mak...kawin, ada seorang lelaki yang katanya dari seberang sana, mau denganku, pakne..aku mau kawin pak katanya ia cinta kepadaku, mbak yu aku mau kawin mbak, dia bilang tujuan kita adalah satu yaitu beribadah, jeng aku mau kawin katanya aku adalah wanita terakhir yang bisa temani kesepiannya, tante aku mau kawin tante, katanya ia kan bawa aku keseberang samudera biar aku bisa bahasa gaul" putri pemimpi begitu gembira karena hari ini ia menemukan kekasihnya, semua jalanan ia lalui dengan berjingkrak, dengan suara lantang ia beritahukan pada dunia bahwa ia telah dicintai, matahari seakan menyinari dirinya sendiri, angin serasa menghembuskan hawa surga, pohon-pohon seakan melambai-lambai merayakan kegembiraan hatinya.
"Nduk cinta itu cuma sebatas nafsu..lelaki hanya kan bertekuk lutut padamu saat tubuhmu masih sintal. langsing, singset, coba kalau kamu bergelambir lemak disana sini, pipimu kendor, mana mau dia..dia cuma mau tubuhmu nduk, begitu ia terpuaskan, maka ia akan mencari wanita lain yang lebih baik darimu, seberapapun kamu mencintainya"kata tante kupu malam, menghentikan langkahku.
"tapi tante...dia bilang dia tidak senaif itu, dia terima aku apa adanya, ibadah katanya." akupun menimpali.
"Nduk ibadah yang seperti apa, jika ia tidak bisa menjaga hatinya untuk menetapkan hati pada satu wanita, ibadah yang mana jika ia tidak percaya pada dirinya, mudah menyerah, dan terlalu terkungkung pada past time, seharusnya ia bisa mengelola hidupnya menjadi ibadah, dan tidak usah banyak omong ia kan kawinin kamu lansung, ngak pake ragu-ragu, karena hidup ini pendek nduk, kita tidak bisa menghabiskan seumur hidup dengan orang yang salah, berapa banyak hati yang terluka karena kekerasan dalam rumah tangganya, berapa banyak istri yang terperkosa oleh suaminya sendiri, jika kesakitan itu di sebut ibadah, maka bukankah kamu lebih baik menjalaninya dengan orang yang benar-benar kamu pahami dan pahami" mbayu sholeha menuntunku untuk menepi dari jalanan, ia buyarkan lamunanku akan arti perkawinan sebenarnya"
"tapi mbak yu aku cinta kepadanya" kataku sambil terduduk di tepi jalan.." gini lho nduk cinta adalah sepenggal kisah yang abadi bagi mereka yang bisa mengelolanya, namun ketika itu berubah menjadi egoisme untuk memiliki, menunjukkan dominansi diri, penguasaan atas kehidupan pasangan apa kamu bisa melaluinya, cinta adalah kepercayaan, penghargaan atas apa yang kita miliki, pemahaman atas perbedaan, perasaan tenang, kesetiaan dan kasih sayang apakah itu kau dapatkan darinya? atau kau hanya memaklumi apa-apa yang ada didirinya untuk kemudian kau berupaya menerima apa adanya dia, sementara ia tidak pernah mau memahamimu, cinta bukanlah sebuah keegoisan, bukan sepenggal penderitaan, yang di rasa manis bersama"..pakne mengapit tanganku membersihkan rokku yang terkena debu jalanan..." tapi...aku..aku dia kan bawa aku pergi dari sini pakne...pergi dari kesepian hati..pergi dari semua kesedihan ini" kataku sambil berjalan tertatih karena ternyata telapak kakiku telah terluka oleh jalanan.
"kau sendirilah yang bisa menghilangkan sepi hatimu, kau sendirilah yang bisa menghapus kesedihan di hatimu bukan sesuatu atau seseorang, karena kebahagiaan bukanlah seperti ambisi yang terus kau kejar, tapi kebahagiaan adalah hakmu, ia selalu ada di hati dan pikiranmu. Maka kau tidak perlu rapuh dan merasa tidak bahagia jika ia tak membawamu pergi..karena kami akan selalu menemanimu dalam sepimu, temani malam-malam tafakurmu. jangan kau paksakan cinta yang tidak ada pada orang lain karena masih banyak orang lain yang mencintaimu, mereka takkan sakitimu karena yang mereka inginkan hanya buatmu bahagia, sama seperti kami" akhirnya emak mengantarku masuk kedalam rumahku, rumah yang indah namun mengapa aku ingin pergi dari sini, entah karena aku merasa sepi dalam kesendirian atau karena aku hanya ingin mencari seseorang untuk menemani.
"mak apa aku benar-benar di cinta atau mereka hanya singgah sesaat di hati, hanya memberi warna sesaat dan kemudian menghapusnya, atau menggores luka, kemudian tinggalkanku" aku bertanya sambil merebahkan diri di pangkuan emak ku " nduk mereka mencintaimu,..walau sesaat itu perlu kau sukuri namun jangan lah terlalu terlarut di dalamnya, karena kadang ingin kita berbeda dengan kenyataan, emak hanya ingatkan untuk tak cinta sesuatu melebihi yang seharusnya kamu bisa, jangan memaklumi sesuatu yang bisa melukaimu" kata emak sambil membelai rambutku, hingga makin buatku meringkuk karena ternyata angin ini menyakiti hingga aku menggigil kedinginan di siang hari. "aku hanya ingin ketulusan pak, ketulusan dari hati yang mempunyai namaNya didalamnya, ku ingin mendengar seseorang yang selalu berseru dan mendengarkan panggilanNya