Wednesday, January 23, 2008

Akhirnya aku harus pergi

Kau tau lelaki, sakit rasanya jika membayangkan berjalan tanpamu, tak melihat senyummu lagi, kita takkan bisa tertawa terbahak menertawakan sesuatu yang konyol buat kita.
Dari awal kita sadar akan ada hari di mana lepaslah genggaman tangan kita, air mata lebih banyak ungkapkan rasa, tapi itu tak terlihat karena tangis itu ada di dalam hati kita, ya.. di dalam benak kita, jika boleh mengandaikan, ingin ku pegang tangan itu selamanya, selama yang bisa ku tanggung, karena memilikimu adalah kebahagiaanku.
Tapi kau dan aku sadar, kita akan banyak sekali mengorbankan sesuatu, demi kita berdua, di pungkiri atau tidak itu nyata, cita citamu, keluargamu, segala hal yang pantas kau dapatkan akan terputus saat denganku, atau paling tidak tertunda untuk waktu yang lama. Inginmu...? kau pernah bilang, inginmu adalah bersamaku jika itu mungkin, dan kau tau lelaki hatiku mengiyakan semua katamu, karena jauh di lubuk hatiku, masih ada harapan buat kita bersama, tapi itu sakit.
Kau tau lelaki, kau memintaku tegar... suatu kata yang hampir tak ada padaku hari ini, memikirkanmu saja sudah buat air mataku menetes, walau bibir ku tetap tersenyum....getir. Ya..kau berkata jika ku menoleh kebelakang aku takkan dapati kau di sana lagi, memang itu yang seharusnya ku terima, karena aku yang pergi darimu, tapi kenapa hatiku galau, sakit sekali karena sejujurnya ini bukan inginku, jika boleh ku memberontak, lakukan hal yang nekat maka aku inginkan kau, tapi apa itu mungkin, sesuatu yang buat kau terpaksa lakukan hal yang belum seharusnya kau lakukan.
Hidup ini berat sayang, banyak kenyataan pahit yang ada di depan mata, coba bukalah hatimu, baca sekelilingmu, apa kau sanggup hadapi semua, demi sebuah rasa, aku bertanya padamu lelaki...kau ingin aku ucapkan selamat tinggal, dan itu tak mungkin, karena itu sakit, memandangmu aku tak sanggup apalagi mengucapkan kata perpisahan, biar aku dan kau yang tau bahwa ini memang harus berakhir, jika ada harapan maka biarlah Allah yang menentukan kelak.
Aku pasrah, bukan tak ingin berjuang tapi hatiku tak sanggup untuk melawan, kau tau apa yang terjadi diantara kita, semua itu nyata dan itu takkan bisa teringkari, semua tulus takkan tergantikan, dan kau tau ini nyata.

1 comment:

DANbledore said...

kayaknya ceritanya sama kayak yang aku rasain saat ini...